Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Senin, 07 November 2011

Tuhan itu sabar dan mengampuni!


Minggu Reminiscere (sai dingat Ham ahu ale Jahowa)
Teks Ambilan              : Nehemia 9:26-31 (28 Pebruari 2010)          
Sibasaon                      : Lukas 7:36-50
Topik mingguan          : Ingatlah segala RahmatMu dan kasih setiaMu ya Tuhan (mzm 25:6)
bahan sermon, 26 pebruari 2010

Tuhan itu sabar dan mengampuni!
1.      Kitab Nehemia ini dapat ditempatkan pada periode 200 tahun saat umat Tuhan menjadi warga Negara kekaisaran Persia. Periode Persia dimulai dari tahun 539 SM ketika Koresy Agung dari Persia (Iran) merebut kekuasaan atas dunia Timur dari tangan Babel.

2.      Kejadian-kejadian yang diceritakan dalam kitab Nehemia ini berlangsung pada bagian pertama periode Persia, yang dimulai tahun 538 SM sampai tahun 400 SM.
40 tahun setelah kejatuhan Yerusalem, kekaisaran Babel sendiri ditundukkan oleh Raja Koresy. Dalam kitab Yesaya 40-55 (deutro Yesaya), berpendapat bahwa Koresy merupakan perpanjangan tangan Tuhan untuk membebaskan Israel drai Babel.

3.      Kedatangan Koresy menurut deutro Yesaya akan membawa keluaran baru, dimana bangsa yang terpilih (Israel), akan dibebaskan dari penindasan dan dipimpin kembali ke tanah airnya (Yes.43:1-7, 44:24-28; 45:1-3). Dan Nehemia hidup dalam periode ini.

4.      Nehemia berarti: Allah telah menghibur. Arti namanya ini kelihatan juga dari kepribadian, karya dan pelayanannya. Ia adalah juru minum (eupbearer) dari Raja Artahsastra I (465-424) di kerajaan Persia. Jabatan ini adalah jabatan terhormat.

5.      Dengan jabatan tersebut, Nehemia melakukan banyak hal untuk bangsanya seperti paparan di bawah ini.
a.       Nehemia di Persia mendengar berita yang menyedihkan tentang Yerusalem lalu ia berdoa mengakui dosa-dosa bangsa (fasal 1-2).
b.      Raja Artahsastra mengangkat dia menjadi bupati Yerusalem pada tahun 445 SM (fs 2).
c.       Nehemia ingin membangun kembali Yerusalem (2:12-20).
d.      Proyek pembangunan itu mendapat hambatan: sindiran (4:7-23), serangan mendadak (4:7-23), perpecahan internal (5:1-9), tuduhan palsu (6:1-14).
e.       Pembangunan tembok selesai dalam 52 hari (6:15-7:4).
f.       Ezra dan orang Lewi membacakan hukum Taurat (8:1-18).
g.      doa bersama sebagai doa pertobatan (9:1-39).
h.      Ikrar untuk taat kepada Tuhan (10:1-39).

6.      Dari paparan diatas maka jelaslah bahwa Nehemia memiliki kepentingan yang cukup besar untuk memulihkan (restorari) Yerusalem bukan saja secara phisik tapi juga unsur rohani (spritualitas) bangsa Israel. nats kotbah ini berisi: Doa Pertobatan bagi Tuhan Allah atas dosa-dosa mereka.

7.      Ayat. 26. Sama seperti nabi Yesaya, Nehemia melihat bahwa seluruh sejarah Israel (terutama pembuangan di Babel) adalah bagian dari pembelajaran dari Tuhan Allah. Ada dosa dan pelanggaran yang cukup serius yang dilakukan oleh Israel terhadap Tuhan  Allah (bnd. Yes 1: 2-9).

8.      Sejarah mencatat bahwa seluruh kebaikan Tuhan terhadap Israel dibalas dengan kejahatan. Ayat 21 menyebutkan bahwa 40 tahun lamanya Tuhan memeberi mereka makan di gurun tapi semuanya bisa hilang dan terlupakan. Mereka mendurhaka, membelakangi hukum, membunuh nabi-nabi (ay.26). akibat dari kejahatan ini, Allah memberikan pembelajaran (ay.27) saat hukuman itu berlangsung, mereka mengalami kesusahan dan berteriak meminta tolong, lalu Allah dengan Kasih sayangNya menyelamatkan.
9.      Lalu, apa respon mereka terhadap keselamatan itu? Ternyata mereka kembali berbuat jahat. Lalu Tuhan kembali menyerahkan mereka ke tangan musuh. Dan lagi-lagi Allah mendengar keluh-kesah mereka dan menyelamatkan/menolong mereka berulangkali karena Kasih SayangNya.(ay.28).

10.  Begitulah cara Israel membalaskan apa yang baik dari Tuhan. Hal-hal yang baik yang member hidup melalui seluruh peraturan dari Tuhan Allah, justru dilanggar dan dilawan dengan angkuh (ay.29).

11.  Hal ini berlangsung bertahun-tahun lamanya. Diselamatkan tapi selalu memberontak. Bangsa ini sudah diperingatkan oleh Roh Tuhan melalui perantaran para Nabi, tapi mereka tidak menghiraukan. Agaknya, hukuman yang pantas bagi mereka adalah dengan menghukum/memusnahkan bangsa itu. Segala kebaikan Tuhan selalu dibalas dengan kejahatan dan perlawanan. Tuhan berkali-kali, berulang-ulang menyelamatkan mereka. Sejarah mencatat peristiwa demi peristiwa. Nampaknya Israel tidak belajar dari kesalahan sejarah nenek moyang mereka. Selalu ada dosa dan pelanggaran baru. Hukuman yang pantas bagi mereka adalah membinasakan bangsa itu. Tapi apakah cara seperti itu yang Allah lakukan? (ay.30)

12.  Ternyata tidak! Ayat 31 ini menggambarkan cirri Allah yang luar biasa, yaitu panjang sabar dan penuh kasih setia. Kita tidak menemukan Allah yang sangat pemurka dan pendendam dalam seluruh kuasa yang dimilikiNya. Justru Allah yang dengan Kasih SayangNya, memaafkan, mengampuni dan menyelamatkan mereka. Allah tidak meninggalkan mereka dalam segala kesesakannya. Allah justru hadir dalam wajah yang sangat sabar penuh kasih dan penyanyang.

13.  Inilah yang disampaikan Nehemia sebagai doa pertobatan pribadi juga doa pertobatan komunal karena segala dosa dan pelanggaran bangsa itu, selalu mendapat pengampunan.

14.  Persis seperti yang dialami oleh Israel, kita juga mendapatkan hak dan perlakuan yang sama. Allah sabar, penuh kasih dan sayang terhadap manusia.

15.  Khotbah ini mengingatkan kita, bahwa Tuhan itu maha pengampun. Kesabaran Tuhan jauh melebihi segala dosa dan pelanggaran kita. Melalui nats ini, tentu tidak ada salahnya untuk mengakui dosa dan pelanggaran di hadapan Tuhan supaya mendapat pengampunan dan keselamatan. Yes 1:18: sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba. Amin.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!