Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Senin, 07 November 2011

mujizat nyata


Minggu Okuli (Sai Mangkawah do matangku dompak Jahowa) 7 Maret 2010
Teks Ambilan              : Johannes 2:1-10
Sibasaon                      : Psalmen 115:9-15
Topik mingguan          : mataku tetap terarah kepada Tuhan (Mzm 25:15)
                                      Minggu Wanita GKPS/Hari Perempuan Internasional
bahan sermon, 26 pebruari 2010

1.      Permulaan Baru (2:1-4:42). Dalam bagian besar ini, Injil Yohanes akan menyajikan empat cerita berbeda, yaitu; Kana, Bait Allah, Nikodemus dan perempuan Samaria – yang masing-masing akan menekankan pembaharuan yang di bawa Tuhan Yesus ke dunia ini. Pesan dasariah bagian ini sama dengan yang katakana Paulus dalam 2 Kor 5:17: yang lama sudah beralalu, sesungguhnya yang baru akan datang. Injil Yohanes dalam banyak arti adalah berita pembaharuan. Nah! Melalui perikop ini kita akan melihat apa arti dan makna pembarauan tersebut melalui mujizatNya.
2.      Perkawinan di Kana (Yoh 2:1-10). Melalui cerita ini, yang berpusat di kota kecil Kana, sebelah utara Galilea, Yohanes memulai teologi tandanya. Dan peristiwa di Kana inilah awal dari seluruh tanda-tanda yang diperlihatkan Kristus: hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya (ay.11).
3.      Apa yang sesungguhnya terjadi di Kana? Jawabanya tentu peristiwa ketika Yesus mengubah air menjadi anggur di sebuah pesta pernikahan. Air menjadi anggur atau anggur menjadi air, toh bukanlah sesuatu yang sulit bagi Tuhan Yesus. Rasanya peristiwa itu tidak sekadar berbicara tentang mujizat: air menjadi anggur saja. Pasti ada pesan yang hendak disampaikan melalui kejadian tersebut. Apa pesan dan maknanya? Di bawah ini kita akan lihat maksudnya ayat per ayat.
4.      Ayat.1-2. Yesus, para murid dan ibu Yesus diundang dan hadir pada sebuah pesta perkawinan di Kana. Artinya, Tuhan Yesus, para murid dan ibunya, setidaknya mengenal dan dikenal sehingga bisa hadir dalam pesta tersebut. Sampai di sini, tidak ada sesuatu yang istimewa.
5.      Ayat.3-5 Agaknya, ibu Yesus merasakan persoalan yang sedang dihadapi oleh tuan rumah. Persoalannya adalah, tuan rumah kehabisan anggur. Dalam tradisi Yahudi, anggur adalah minuman tradisional yang harus dihidangkan untuk menghormati para tamu. Dan anggur habis. Yesus memberikan tanggapan bahwa sesungguhnya mengubah air menjadi anggur adalah hal mudah, yang sulit itu adalah menjelaskan maksud kedatanganNya: …saatKu belum tiba (ay.4). artinya, bagi Yesus persoalan air atau anggur bukan hal yang signifikan dari arti kedatanganNya ke dunia ini. Rasanya, ibu Yesus pun tidak bisa memahami perkataan Tuhan Yesus. Namun demikian dia percaya, apapun yang akan diperbuat oleh Yesus adalah sebuah kebenaran: tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”. (ay.5).
6.      Ayat  6-8. Di tempat pesta itu terdapat enam tempayan (masing-masing lima belas sampai dua puluh gallon). Tuhan Yesus menyuruh para pelayan untuk mengisi tempayan itu dengan air dan membawanya kepada pemimpin pesta.
7.      Ayat 9-11. Pemimpin pesta tidak tahu darimana datangnya anggur sebanyak enam tempayan dengan cita rasa yang tinggi (para pelayan tentu tahu apa yang sedang terjadi). Dalam percakapan dengan mempelai pria, si pemimpin pesta memberikan pujian atas sajian anggur tersebut. Umumnya, tuan rumah selalu menyediakan anggur baik untuk tamu sampai mereka puas [ atau sampai mabuk] lalu anggur yang kuran baik. Tapi, menurut pemimpin pesta, tuan rumah ini menyajikan anggur yang baik dari awal sampai akhir [bahkan semakin bagus kualitas anggurnya]. Demikianlah peristiwa air menjadi anggur di perkawinan kana ini.
8.      Lalu apa maknanya? Setiap orang bisa member makna atas peristiwa tersebut, tapi semuanya berpusat pada satu pokok: kedatangan zaman baru Mesias melalui Yesus. Apa yang diubah melalui cerita ini bukan hanya air, melainkan air untuk upacara pembasuhan dari Perjanjian Lama [keselamatan]. Air ini diubah tidak hanya menjadi anggur dengan mutu yang tinggi dan dalam jumlah yang besar. Anggur yang begitu melimpah kerap kali merupakan kiasan profetis untuk datangnya Mesias (lih. Amos 9:13-14; Yoel 3:18).
9.      Karenanya bagi Yohanes, perubahan air menjadi anggur menjadi lambing atau tanda perubahan dai hal lama ke yang baru. Zaman Mesias sudah datang. Pesta melambangkan perjamuan Mesianik. Dan ayat 4 (saat Ku belum tiba) dapat berarti bahwa anggur mesianik itu akan datang dalam kematian Yesus yang menyelamatkan kelak sebagai perubahan yang sesungguhnya.
10.  Kehadiran Tuhan Yesus dalam sejarah mengubah segalanya. Mengubah kegelapan menjadi terang. Membawa keselamatan kepada semua orang. Kisah Yesus di Kana juga dapat diartikan bahwa Dia hadir untuk membawa sukacita. Mengubah sesuatu yang mestinya menimbulkan rasa malu menjadi pujian dan penghormatan (ay.3,5,7,8).
11.  Tuhan Yesus sudah mengubah air menjadi anggur.  kehadiranNya jelas menjembatani dunia fana ini dengan Kerajaan Allah. Mengubah kematian menjadi kehidupan yang kekal. Inilah sukacita itu yang melampaui perubahan air menjadi anggur. Dia hadir membawa kabar sukacita.
12.  Pertanyaanya adalah: apakah Yesus hadir dalam pesta mu?  Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!