Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Jumat, 16 Maret 2012

Mazmur 107:1-3; 17-22 (catatan sermonku)


MINGGU LETARE : Marmalas ni Uhur ma Nasiam
18
  Maret 2012
Ambilan    : Psalmen 107:1-3; 17-22
Sibasaon   :  Efesus 2:1-10
                  Warna liturgi: Hijau
Topik Mingguan: Dilo-dilo mangindo Pangurupion ni Tuhan
Jogjakarta, Jumat 16 maret  2012



Tuhan Baik: Kasih setiaNya tak berkesudahan!

1.      Nama Kitab Mazmur dalam LXX (Septuaginta) adalah Psalmoi. Alkitab bahasa Latin memakai nama yang sama. kata Yunani  (dari kata kerja psallô yang artinya: memetik atau mendentingkan), mula-mula dipakai untuk permainan alat musik petik. Kemudian kata itu menunjukkan nyanyian (psalmos) atau kumpulan nyanyian (psaltêrion). Dalam Luk.20:42; Kis. 1:20, dipakai judul dalam bahasa Yunani secara utuh ‘ Kitab Mazmur” (biblios Psalmôn). Dalam bahasa Ibrani ada kata mizmor yang artinya “sebuah nyanyian” yang dinyanyikan dengan iringan musik, namun judul Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani adalah tehillim artinya “puji-pujian” atau ‘nyanyian pujian’ (lih. W.S. LaSor, D.A. Hubbard dan F.W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama 2,  2005, hlm.41, lih. Juga. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, jilid II M-Z, 1999, hlm.42).


2.      Dalam tradisi Israel, Kitab Mazmur yang disebut: Tehillim ini adalah kumpulan syair-syair yang dinyanyikan, bukan risalah doktrin [ seperti tulisan-tulisan Paulus], juga bukan Khotbah (C.S. Lewis, Reflections on the Psalms, 1958, hlm.2). pengalaman-pengalaman rohani para penyair Ibrani (Asaf, 50, 73-83, Korah, 42-49;84;85;87, Salomo, 72;127, Heman, 88; Etan 89; dan Musa, 90) telah  menceritakan idealisme keagamaan yang saleh dan persekutuan dengan Allah, penyesalan karena dosa dan pencarian akan kesempurnaan, berjalan dalam Tuhan, sedikit banyaknya telah memberi gambaran betapa menariknya perjumpaan rohani dengan Tuhan dan tentunya menjadi pengalaman yang berharga untuk dibagikan.

3.      Mazmur ini juga menyatakan hubungan antara Israel dan Tuhan Allah. Nyanyian pemujaan, pengakuan dosa, protes karena ketidaksalahan, keluhan penderitaan, permohonan untuk diselamatkan, jaminan akan didengar, permohonan sebelum perang, dan ucapan syukur sesudahnya, mengungkapkan hubungan mereka yang unik dengan satu-satunya Allah yang benar. dalam kerangka itu juga, perikop inipun hendak memberikan gambaran Allah sebagai pusat ibadah dan iman mereka sepanjang jaman yang dituliskan sebagai ungkapan iman.

4.      Mazmur 107:1-3
Perikop ini mengundang semua orang Israel untuk memuji Allah yang telah membuat mereka satu-satunya umat pilihan, telah membebaskan mereka dari setiap bahaya dan telah mengumpulkan mereka dari keempat penjuru bumi (1-3). Allah telah bertindak menyelamatkan mereka dari bahaya,  dan dengan demikian semua orang [secara khusus Bangsa Israel] yang membaca Mazmur ini pastinya paham, bahwa respon yang pantas untuk semua itu adalah Nyanyian Syukur bagi Allah. Dalam ayat 4-32 ada empat tindakan penyelamatan Allah terhadap umat yang hampir lenyap yang mendorong ungkapan syukur ini, yaitu;
1. penyelamatan dari gurun yang gersang (ay.4-9), 2. dari sergapan malam (ay.10-16), 3. dari penyakit yang mematikan (ay.17-22) dan 4. dari laut yang ganas (ay.23-32). Kekuatan Allah bagi mereka yang dalam bahaya itu, mengundang mereka untuk memujiNya (ay.8, 15, 21, 31). Kegiatan penyelamatan yang sama dari Tuhan ditunjukkan dalam sejarah Israel di ay.33-41. Yahwe mengahncurkan Sodom dan Gomora dalam Kej.18-19, dimana Mazmur ini melihat kehancuran penduduk yang jahat di Kanaan sebagai contoh untuk membersihkan tanah bagi Israel ( ay.33-34). Tuhan membimbing Israel di padang gurun, menempatkan mereka disana, dan memberikan kesuburan pada panenan dan ternak (ay. 36-38). Setiap kali umat dalam bahaya, seperti dalam empat kasus diatas, Tuhan selalu membebaskan mereka (ay.39-41). Maka Israel menjadi alat penampilan kekuasaan dan belas kasih Tuhan kepada seluruh dunia.
Peristiwa-peristiwa itulah yang melahirkan ungkapan dalam ay.1-3; bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik! Pertama adalah refleksi atas karya Tuhan dalam bentuk undangan terbuka agar bersyukur kepada TUHAN. Kedua ucapan syukur ini berhubungan dengan TUHAN yang baik, yang menyelamatkan mereka dalam kasih setiaNya yang tak terbatas selama-lamanya. Pemazmur melihat bahwa kebaikan TUHAN dalam kasih setia-Nya itu sajalah yang menjadi sumber keselamatan mereka. Ketiga, mereka adalah kumpulan orang-orang yang telah ditebus dan telah dikumpulan dari empat penjuru; timur – barat, utara- selatan, disatukan dan dibawa untuk diselamatkan [hal ini mengingatkan kita kisah keluaran dari Mesir, dari budak menjadi orang pilihan dan merdeka].

5.      Mazmur  107:17-22
Secara khusus bagian inipun hendak menceritakan tentang karya penyelamatan Allah bagi mereka. Dimulai dari kasus: orang-orang sakit sebab dosa dan siksaasn oleh kesalahan-kesalahan mereka, dan sudah sampai pada batas keputusasaan; maut! (ay.17-18). Hampir dapat dipastikan, kasus ini akan berakhir pada kematian. Ditengah situasi inilah; mereka berseru-seru kepada Tuhan [ berseru-seru bisa dipahami sebagai cara terakhir mereka mengadukan penderitaan kepada Tuhan Allah]. Lalu;
Ø  Mereka diselamatkan dari kesesakannya oleh Tuhan (ay.19)
Ø  Disembuhkan dan diluputkan dari liang kubur oleh Tuhan (ay.20)
Fakta inilah yang kembali mendorong mereka untuk bersyukur atas kasih setia Tuhan dan untuk perbuatan Tuhan yang ajaib itu (ay.21). tidak ada alasan lagi untuk menolak undangan ucapan syukur ini, sebab karya Allah nyata dalam kehidupan mereka. Tapi bagi pemazmur, ucpan syukur saja tidak cukup harus dilengkapi dengan:
a.       persembahan korban syukur [ dalam tradisi Israel menurut Kitab Imamat, ada lima jenis korban yang dipersembahkan kepada Allah, yaitu: ola (korban bakaran, Im.1:3-17, 6:13), khattat (korban penghapusan dosa, Im.4:1-5; 6:24-30), asyam (korban penebus salah, Im.5:14-6:7; 7:1-10), minkha (korban sajian, Im.2:1-16; 6:14-23) dan syelamim (korban keselamatan, Im. 3:1-17; 7:11-21, 28-360), lih.W.S. LaSor, D.A.Hubbard dan F.W. Bush, pengantar perjanjian Lama 1,2006, hlm.220 ]. Jadi korban syukur ini adalah cara mereka untuk menunjukkan kesetiaan dan ucapan syukur bagi Allah.
b.      Menceritakan karya Tuhan dalam sorak sorai (ay.22). semua karya-karya Tuhan Allah bagi Israel tidak berhenti menjadi catatan sejarah belaka, tetapi selalu diceritakan turun-temurun kepada setiap generasi dan angkatan Israel, supaya mereka tidak lupa akan Tuhan Allah, bahwa Allah baik dan selama-lamanya kasih setia Tuhan.

6.      Panggilan atau undangan untuk mengucap syukur sangat relevan bagi orang-orang percaya. Jika kita lihat dan periksa perjalanan hidup ini, maka nampaklah bahwa Tuhan selalu menyertai dan memberkati. Dalam banyak kasus, saat kita mengalami bebas/terbebas dari satu peristiwa yang naas, jawaban logisnya sering disebut: kebetulan atau Untung! Saat sakit sembuh, disebut karya sains dan obat-obatan. Padahal, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Untuk itu, jawaban teologis dari semua hal ini adalah; ada Tangan Tuhan yang ikut serta dalam segala perkara manusia, untuk menyelamatkan, sebab Kasih Setia Tuhan tetap selama-lamanya. Amin.

Referensi.
1.      Alkitab, LAI, Jakarta 2001
2.      Dianne Bergant, CSA and Robert J. Karris, OFM (Ed), Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Yogyakarta: Kanisius, 2002
3.      W.R.F. Browning, Kamus Alkitab, a dictionary of the Bible, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007
4.      Alkitab Edisi Studi, Jakarta: LAI, 2011
5.      Dr. D. F. Walker, Konkordansi Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.
6.      W.S. LaSor, D. A. Hubbard dan F.W. Busah, Pengantar Perjanjian Lama 1, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005
7.      ____________________________________, Pengantar Perjanjian Lama 2, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005
8.      Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF, 1999.
9.      C.S. Lewis, reflections on the psalms, london, 1958

5 komentar:

  1. ucapan syukur seringkali sebatas pada ucapan. keseluruhan tingkah laku tdk mencerminkan itu. aku sering mengalaminya, saat sate di pagi hari serangkaian ucapan syukur disampaikan pada Tuhan, tapi melewati aktivitas sepanjang hari itu, disertai keluh kesah..... memang harus sinkron.....

    BalasHapus
  2. yah...
    bersyukur itu agak sulit, sebab mesti ada penyerahan diri secara total..serius dan hati yang bersih@!
    tapi biar susah, hal itu adalah panggilan...

    BalasHapus
  3. Puji syukur kepada Tuhan dan terima kasih atas renungan yang dapat kubaca hari ini dimana aku tidak bisa ibadah ke gereja karena sedang dinas. Tuhan senantiasa memberkati kita sekalian. Amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, puji syukur juga jika dalam setiap kesempatan, masih ada waktu untuk mmembaca firman Tuhan! hebat sanina...
      GBU

      Hapus
  4. ya, kita memang patut bersyukur!
    dalam setiap kesempatan, pasti ada waktu untuk menengok kebesaran Tuhan.
    selamat berdinas sanina...
    Tuhan memberkati...

    BalasHapus

tuliskan komentar anda!