Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Selasa, 08 November 2011

Kita Satu dalam Tuhan!


Minggu                        : 12 set. Trinitatis
Ambilan                      : 1 Korintus 3:1-11
Sibasaon                      : 1 Musa 33:1-11
Topik mingguan          : kerukunan hidup I: Hidup berdampingan dengan orang yang berbeda pandangan
                                      Minggu Pelayanan hubani na Mabalu, Lansia pakon na tading maetek
Bahan sermon tgl 20 agustus 2010
Kita Satu dalam Tuhan!
1.      Sewaktu Paulus menulis surat ini (sekitar tahun 56-58 M), barangkali Kota Korintus adalah kota terkemuka di Yunani selain Athena. Korintus, ibu kota Propinsi Akhaya Romawi, menampakkan ciri sebagai sebuah kota perdagangan dengan penduduk campuran. Di dalamnya terdapat suku bangsa yang heterogen; ada Yunani, Yahudi, Romawi.

2.      Paulus diberitakan tinggal di Korintus lebih lama dibandingkan dengan kota-kota yang lain(ia tinggal di Korintus sekitar delapan belas bulan, lih. Kis 18:11).  Menurut Lukas, Paulus di Korintus mula-mula mencoba mewartakan Injil diantara penduduk Yahudi, mengajar di Sinagoga dan cukup berhasil (lih.Kis 18:1-4). Jemaat di Korintus rupanya terdiri dari orang-orang Yahudi dan Yunani.

3.      Dalam perkembangannya jemaat Korintus inipun masuk ke dalam  berbagai persoalan dan perpecahan. Laporan tentang hal ini diterimanya dari orang-orang Kloe (1 Kor. 1:11). Paulus menjawab dengan keras laporan yang ia dapat mengenai perpecahan di Korintus (1:10-6:20). Baginya perpecahan yang tidak masuk akal itu berdasarkan pada penghormartan ekslusif kepada berbagai pemimpin, mempertentangkan Rasul yang satu dengan yang lain hanya menghasilkan kekacauan, kepemimpinan yang terpecah dan persaudaraan yang salah (golongan Paulus, Kefas, Apolos, dan Golongan Kristus. Bahkan Paulus bertanya, apakah Kristus terbagi-bagi? Lih.1:13).
Golongan Apolos: seorang Yahudi dari Alexandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci (lih. Kis 18:24-28). Ia datang ke Efesus tahun 52 M. persoalannya adalah minimnya pengetahuannya tentang pencurahan Roh Kudus, ia hanya mengetahui Baptisan Yohanes, Kis 18:25. Dari Efesus ia  ke Korintus, dimana ia menunjukkan keahliannya membela ajaran Kristen terhadap orang Yahudi, Kis 18:27-28. Muncullah pengikut Apolos. Golongan Kefas: nama depan yang diberikan oleh Yesus kepada Petrus, muridNya ketika Andreas, saudaranya memperkenalkan dirinya (lih. Yoh 1:42). Dalam bahasa Aram, Kefas ini berarti Batu Karang, dank arena itu, sama dengan kata Yunani Petrus. Nama aslinya sendiri adalah Simon. Muncullah pengikut Kefas. Dan muncul juga pengikut-pengikut Golongan Paulus dan Golongan Kristus

4.      Ketidakdewasaan orang Korintus (ay.1-4)
Paulus berbicara bagaimana cirri-ciri hikmat Allah yang sesungguhnya dalam bagian ini. Dari sudut pandang Hikmat rohani, orang Korintus, terutama mereka yang menggunakan ukuran duniawi sebagai pertimbangan nilai, adalah “bayi” sendiri. Hal itu diperlihatkan dengan adanya iri hati dan perselisihan sebagai indikasi manusia duniawi (ay.3). mempertentangkan “aku golongan Paulus, aku golongan Apolos juga memperlihatkan sisi manusia duniawi itu. Kecongkakan seperti itu adalah kebodohan mutlak di hadapan Allah (3:19).

Peranan Rasul (ay.5-11)
Dalam cahaya hikmat Allah, perpecahan berdasarkan keunggulan seoarang pejabat/Rasul di atas yang lain atau suatu golongan di atas golongan yang lain tidak masuk akal. Semua adalah hamba dari satu Tuhan, menempati peranan yang ditunjukkan untuk mengembangkan jemaat. Allah tidak memerlukan manusia (Kis 17:25), tetapi Ia telah memilih pelayan-pelayan sesuai dengan maksud ilahi. Jadi menurut Paulus, apalah gunanya mengelompokkan diri dengan sebutan golongan Apolos atau Paulus? Bukankah semuanya adalah hamba Tuhan yang bekerja dan melayani di ladang yang sama menurut jalan yang diberikan Tuhan kepada mereka (ay.5).
Dengan menggunakan gambaran pertanian (ay.5-9), Paulus menekankan kesatuan dan kerjasama yang merupakan cirri dari tugas dan tujuan umum para Pelayan Tuhan. Orang Korintus melawan rencana Tuhan bila mereka memperlawankan/mempertentangkan pelayan yang satu dengan yang lain. Karena para Pelayan bekerja untuk tujuan yang sama, para pengikut mereka tidak boleh menghalangi karya ini dengan mempertentangkannya.
Paulus menjelaskan tugas-tugas pelayanan tersebut supaya orang-orang Korintus memahami bahwa semua pelayan adalah satu kesatuan. Melalui gambaran pertanian ini, Paulus menjelaskan kaitan pelayan mereka:
ü  Paulus menanam. Jika Paulus yang memulai pekabaran Injil di Korintus, maka harus ada juga yang turut serta memeliharanya.
ü  Apolos menyiram. Kis 18:27-28. Di Korintus, Apolos  menunjukkan keahliannya membela ajaran Kristen terhadap orang Yahudi. Artinya, Apolos pun turut serta memelihara iman orang Kristen.
ü  Allah memberi pertumbuhan. Toh, semua pelayanan di dunia ini akan dikembalikan kepada Tuhan Allah. Seperti tanaman, maka Allah jugalah yang menjamin pertumbuhannya.
ü  Dan yang terpenting dari proses ini adalah bukan siapa yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberikan pertumbuhan (ay.7). maksud Paulus jelas, supaya tidak ada satu orangpun yang bermegah diri atas pelayanan di dunia ini, baik para Rasul maupun orang-orang Korintus.
ü  Baik yang menanam dan yang menyiram adalah sama, yang menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya. Paulus dan Apolos adalah kawan sekerja Allah.
ü  Orang-orang Korintus adalah ladang Allah, bangunan Allah.

5.      Pada akhirnya, Paulus hendak meluruskan perselisihan, pertentangan yang tidak perlu di tengah orang-orang Korintus. Semua Rasul; Paulus, Apolos, Kefas dan yang lain, memiliki tugas yang sama dan talenta yang berbeda, tapi tujuan pelayanan mereka adalah satu yaitu: memberitakan Kristus kepada semua orang termasuk di dalamnya orang-orang Korintus.

6.      Sering sekali muncul perselisihan dalam tubuh Jemaat untuk alasan yang sangat remeh. Perikop ini hendak mengajarkan kita bahwa Gereja atau Jemaat adalah milik Tuhan Allah yang harus dirawat bersama dengan seluruh potensi yang ada. Semua pekerjaan itu, adalah pelayanan untuk kebesaran nama Tuhan Allah bukan diri kita. Jika demikian, tentu tidak ada alasan untuk saling bertikai, berselisih sebab toh, ini adalah ladang Tuhan Allah, bukan milikku, milikmu, milik kita, milik mereka, sekali lagi ini adalah milik Tuhan Allah. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!