Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Selasa, 08 November 2011

Damai Itu Indah


Minggu                        : 11 set. Trinitatis
Ambilan                      : 1 Musa 31:36-44
Sibasaon                      : 1 Petrus 3:8-12
Topik mingguan          : HUT RI ke-65; perdamaian/penghapusan kekerasan
Bahan sermon tgl 13 agustus 2010
DAMAI ITU INDAH!
1.      Penulis Kitab Kejadian menganggap bahwa sangat penting menuliskan kisah hidup Yakub. Dalam Kitab Kejadian ini terdapat 10 pasal khusus tentang Yakub. Jika kita runut kebelakang, periode penciptaan sampai air bah dan menara Babel hanya tertulis 11 pasal. 14 pasal tentang Abraham yang di dalamnya kita melihat dibangunnya perjanjian Allah dengan umat-Nya.
2.      Yakub anak Ishak dan Ribka dan adik kembar dari Esau. Esau ini sendiri adalah abangnya yang dua kali diperdayai/ditipu oleh Yakub (lih. Kej.25:29). Yakub (Ibrani: Ya’aqov: lahir sambil memegang tumit. Yakub, artinya ‘penipu’ (inilah artinya ungkapan ‘memegang tumit seseorang’ bnd Kej 25:26; 27:36, Hos 12:4; Yer 9:4). Yakub mendapat hak kesulungan dengan mengambil keuntungan dari kelaparan kakaknya, lalu memperdayai Ishak, ayahnya supaya memberikan kepadanya berkat, yang menurut tradisi Yahudi adalah hak kesulungan. Biasanya bagian putra sulung dari harta benda bapaknya adalah dua kali bagian anak-anak lain (bnd.Ul 21:16). Selain warisan khusus, agaknya warisan itu berkaitan dengan tanggungjawab sosial dan agama/kepemimpinan.
3.      Jelas tipu muslihat ini membuat permusuhan antara Esau dan Yakub. Esau marah besar. Ribka ibu Yakub mendapat ijin dari Ishak supaya Yakub lari ke Padan Aram, kampung asalnya (Kej 28;1). Di sana Yakub tinggal bersama Laban, paman dan kelak menjadi mertuanya.
4.      Yakub akhirnya bertemu dengan seseorang yang sepadan, yakni seseorang yang sama sifatnya: penipu! Pasal 29-31: Yakub bekerja selama tujuh tahun untuk mendapatkan Rahel dan dimalam pengantinnya, Laban menipu dengan mengirim Lea bukan Rahel. Lalu ia bekerja selama tujuh tahun lagi demi Rahel. Lalu bekerja selama  enam tahun lagi untuk mencukupi keluarganya. Ada banyak tipu daya antara Laban dan Yakub
[lih. Kej. 30:25-43. upah Yakub adalah segala ternak yang tidak utuh warnaya:berbintik-bintik dan belang. Tapi Laban menipunya. Lalu Yakub dengan memakai dahan pohon hawar, badam, berangan sebagai ramuan tempat minum ternak dalam palungannya, supaya ketika kambing dan domba kawin maka tubuh anak-anaknya kan tercoreng. Demikianlah Yakub memperoleh banyak ternak
5.      Setelah cukup secara ekonomi, Yakub membawa seluruh keluarga besarnya pergi kepada Ishak, ayahnya di Tanah Kanaan (31:17-18), saat Laban sedang menggunting bulu domba-dombanya. Tiga hari setelah itu, Laban diberitahu bahwa Yakub telah lari. Nampaknya Laban marah, dan selama tujuh hari bersama sanak saudaranya, ia mengejar Yakub.
6.      Laban tidak hanya merasa ditipu dengan perginya Yakub dengan membawa anak-anaknya, ternak-ternak tapi juga karena ia kehilangan terafim*
[ benda ini disebut di setiap jaman PL. jaman bapak-bapak leluhur Kej.31:19, Hak 17:5-18:30. Jaman kerajaan Israel dan berikutnya, 1 sam 15:23, 19:13-16, 2 Raj 23:24; Hos 3:4; Yeh 21:21. Pemakaiannya kebanyakan dihubungkan dengan tenung. Laban menganggap terafim sebagai berhala-berhala rumah tangga Kej 31:30. Jadi terafim ini adalah berhala rumahtangga, dewa-dewa laban. Mengapa dicuri oleh Rahel tidak ditemukan alasannya. Ada ironi yang bagus sekali dari kisah terafim ini, yaitu; terafim yang dianggap suci itu tetapi disembunyikan di bawah hal yang tabu dan kotor karena berkaitan dengan darah. Tak dapat disangkal bahwa penulis menganggap barang itu batu atau kayu dan mengejek kepercayaan kafir yang percaya dan menyembah berhala itu ].
7.      Allah melindungi Yakub dari kemungkinan terjadinya kekerasan dengan mendatangi Laban dalam mimpinya. Di pegunungan Gilead, Laban bertemu dengan Yakub dan keluarganya. Terjadilah percakapan dengan penuh tendensi dan kemarahan. Laban menggeledah seluruh barang-barang Yakub, tapi tidak menemukan terafim, yang disembunyikan oleh Rahel.
8.      Secara umum kita melihat bahwa telah terjadi kekerasan dalam perikop ini. Yang pertama: Laban memburu Yakub dengan hebat dan terjadi pertengkaran yang hebat antara mereka (ay.36). kedua, Laban menuduh Yakub mencuri dombanya (ay.37),  ketiga Laban tidak konsisten dengan janji-janjinya kepada Yakub (38-41). Laban telah sepuluh kali mengubah janjinya kepada Yakub yang sudah bekerja kepadanya selama dua puluh tahun. Laban tidak mengakui harta benda Yakub (ay.43).
9.      Yakub memakai kesempatan ini untuk memperlihatkan kemarahannya yang selama dua puluh tahun ia pendam. Dua puluh tahun lamanya Yakub hidup bersama Laban dan terpedaya.Yakub merasa terhina telah dituduh mencuri dan digeledah layaknya pencuri. Ia merasa kehilangan harga diri mendapat perlakuan seperti itu, padahal Yakub merasa tidak memiliki kesalahan sediktpun (ay.36-37). Seterusnya Yakub menumpahakan unek-uneknya selama ini, sebab diperlakukan tidak adil oleh Laban. 1. Selama dua puluh tahun ia bersama dengan Laban [bekerja dan mengabdi].2. selama itu pula, Yakub bertanggungjawab dengan pekerjaannya dengan  seluruh resikonya, mengganti domba jika hilang, dan bekerja penuh waktu: panas terik dan dingin yang menggigit. 3. Selama itu pula, Laban telah mengubah sepuluh kali perjanjian upahnya.
Yakub menggunakan kesempatan ini untuk menggugat ketidakadilan yang diterimanya selama ini. Dengan bukti-bukti tersebut, maka dengan yakin Yakub menyebut dirinya bukanlah orang yang pantas mendapat perlakuan semena-mena, dituduh, digeledah dan disangka.
10.  Di ayat 42 Yakub meyakini bahwa ia diperhatikan oleh Tuhan Allah dalam kesengseraannya. Seandainya tidak demikian maka ia akan pergi dengan hampa tangan, tapi terbukti dengan hasil jerih payahnya yang diberkati Tuhan. Terlebih, pembelaan Tuhan atasnya yang diterima dalam mimpi Laban.
11.  Di ayat 43, Laban menjawab bahwa istri-istri Yakub adalah anak-anaknya, anak Yakub cucunya, ternak Yakub ternaknya. Jawaban Laban ini memperlihatkan keangkuhan seorang mertua kepada menantunya melalui klaim seperti itu. Rasanya, Laban tidak ikhlas dan mengakui apa yang ada dan yang telah diperoleh Yakub.
12.  Tapi, mengingat pesan Allah dalam mimpinya, Laban akhirnya menawarkan perjanjian antara mereka. Nampaknya perjanjian ini adalah perjanjian damai, sebab sekarang tidak ada lagi kuasa bagi Laban untuk menghentikan Yakub. Isi perjanjian mereka di ayat 46-53 adalah supaya Yakub menjaga keluarganya [dalam hal ini anak-anak Laban]. Ada hal yang menarik melalui perjumpaan ini, yaitu Laban melunakkan hatinya. Ia tidak mengikuti emosinya dengan kekerasan padahal ia akan kehilangan anak-anaknya, cucu-cucunya juga terafimnya. Terlihat suasana emosional yang terbangun setelah Laban berhasil meredam emosinya, kini suasana perpisahan menjadi ikatan yang dramatis yang menggantikan rasa marahnya.
13.  Apa yang bisa kita lihat dan ambil dari perikop ini? Ternyata rasa dendam, amarah, benci bisa diselesaikan dengan mengikat perjanjian damai. Kekerasan bisa diganti dengan pesan-pesan perdamaian. Masa lalu yang suram, ternyata juga bisa dihilangkan dengan pesan-pesan  perdamaian. Untuk itu, Firman Tuhan ini mengajak kita untuk mengapuskan kekerasan dan menggantinya dengan perdamaian. Damai itu indah! Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!