cepat mendengar, lambat berbicara!

Manakah yang lebih sukar, antara berbicara dan mendengar?
nampaknya, keduanya memiliki kesulitannya masing-masing. berbicara membutuhkan referensi atau pokok pembicaraan dan juga kemampuan mengartikulasikannya dalam kalimat, selain tentu penguasaan diri. mendengar, lebih kepada kemampuan untuk memberikan atensi penuh terhadap pembicaraan, respek, dan kemampuan untuk menahan diri dari interupsi atau sela.
Tapi, ada gejala ditengah masyarakat: orang lebih suka berbicara walau tanpa referensi atau pengetahuan yang cukup atas pokok pembicaraan, akhirnya: tak ada kualitasnya selain menimbulkan polemik.
untuk itu, mari mendengar saja dulu, sebab mendengar jauh lebih mulia dari 'ngoceh' tak berujung.