Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Kamis, 08 Maret 2012

1 Korintus 1:18-25 (bahan sermonku)


MINGGU OKULI     : Sai Mangkawah do matangku dompak Jahowa!
11
  Maret 2012
Ambilan    : 1 Korintus 1:18-25
Sibasaon   :  Psalmen 19:1-15
                  Warna liturgi: Ungu
Topik Mingguan: silangni Kristus in do hagogohan banta
Jumat,9 maret  2012

Salib Kristus: Kekuatan dan Hikmat Allah yang menyelamatkan!

1.      Paulus sangat akrab dengan Jemaat Korintus. Ia pernah mengunjungi dan tinggal di kota itu [18 bulan ia pernah tinggal di kota itu, lih. Kis 18;1]. Saat di Korintus, Paulus mewartakan Injil diantara orang yahudi, mengajar  di Sinagoge, dan cukup berhasil (Kis.18:1-4). Ia tinggal bersama dengan Akwila dan Priskila, sahabat misinya. Pada perkembangan selanjutnya, Paulus memusatkan perhatian bagi misi untuk orang-orang non Yahudi, hal ini didukung penglihatan dari Tuhan (Kis.18:7-10).


2.      Paulus menulis surat kepada mereka karena mereka adalah sahabat-sahabatnya  dan karena ia mendengar pandangan dan keraguan tertentu diantara mereka. Secara khusus ia prihatin dengan perselisihan yang mengakibatkan perpecahan diantara mereka (lih.1:10-4:21: di kota ini juga, terjadi friksi yang tajam dari anggota jemaat dengan membelah persekutuan atas nama golongan yaitu; golongan Paulus, Apolos, Kefas dan golongan Kristus. friksi inilah yang memunculkan perpecahan, padahal bagi Paulus Kristus tidak terbagi-bagi). Paulus menulis surat ini juga untuk menjawab pertanyaan mereka tentang perkawinan (7:1-40), makanan yang dipersembahkan kepada berhala (8:1-13). Surat ini dituliskan dari kota Efesus (thn 56-58 M). Ditujukan untuk orang Kristen [Gereja yang ada di Korintus) di kota terkemuka kedua setelah Athena. Sebagai kota besar [kota perdagangan], penduduknya sangat heterogen, gaya hidup kota ini juga menampakkan sikap hedonis, tak bermoral, praktek sinkritisme keagamaan yang cenderung menghancurkan hal yan baik dan menyisakan campuran palsu.

3.      Menyikapi berbagai persoalan yang muncul dan mengantispasi percampuran budaya dan agama di kota yang plural dan besar ini, Paulus dalam perikop ini menekankan penting Hikmat atau Berhikmat. Untuk itu Injil yang ditawarkan oleh Paulus adalah tentang Kekuatan Allah (ay.18, lih. Rm 1:16-17). Injil jelas tidak sama dengan kebenaran lain yang dapat ditemukan oleh hikmat manusia. Malahan hikmat manusia sering mengacaukan dan mengaburkan kebenaran salib Kristus. salib adalah Injil.  Inti dari Injil adalah bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk mengalahkan kematian dan dosa, lalu dibangkitkan dari kematian. “Mereka yang binasa “ tidak mengimani Yesus, tetapi bersandar pada hikmat manusia.

4.      Bagi mereka, berita mengenai salib adalah kebodohan. Hikmat dalam bahasa aslinya ditulis σοϕόϛ, sophos yang artinya: ‘yang berhikmat; yang berpendidikan, yang pandai’. Kelompok orang yang pandai, berpendidikan atas dasar hikmat manusia inilah yang mengklaim bahwa membicarakan sailb secara historis sebagai sebuah kebenaran adalah kebodohan [hikmat dunia ini barangkali merujuk kepada satu bentuk logika seperti yang diajarkan oleh Filo, ahli filsafat Aleksandria (mati sekitar tahun 50 M) yang berusha menerjemahkan ajaran Yahudi ke dalam kategori Filsafat. Filsafat Yunani umumnya berpendapat bahwa hal rohani lebih tinggi dalam segala hal daripada jasmani. Materi tidak perlu. Etika kadang-kadang tidak diakui, sementara apa yang dapat ditangkap oleh pikiran dianggap yang paling penting. Dan Paulus mengingatkan bahwa ‘hikmat’ demikian, yang mendapat ciri duniawi, mengembangkan perpecahan, kecemburuan dan persaingan. Lih. 2:6-16. Lebih lengkap lihat. Dianne Bergant, CSA and Robert J. Karris, OFM (Ed), Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, Yogyakarta: Kanisius, 2002 hlm.282-283].
5.      Ay. 19. Dalam konteks itu, bagi Paulus, Salib mengambil peran sebagai penghukuman oleh Allah, bagi yang tidak menerima arti salib itu dengan mengutip Yesaya 29:14. Salib juga muncul sebagai pemenuhan peringatan Yesaya bahwa Allah membalikkan hikmat dunia.

6.      Penderitaan pesan salib jelas salah satu misteri manusia yang terbesar. Misteri ini terungkap dalam penderitaan Yesus yang menjadi pusat pewartaan Injil itu. dalam hikmat manusia penderitaan dipahami dalam dua hal, yang pertama penderitaan sebagai hukuman Allah atas dosa, kedua penderitaan yang menimpa orang saleh mengungkapkan Allah yang tidak adil. Kedua kemungkinan ini ditentang oleh Misteri Salib, dimana Yesus, Orang yang tidak bersalah tidak mengingkari iman kepada Allah. Maka semakin jelas tantang bagi Paulus di ayat 20 terhadap σοϕόϛ, sophos itu, orang berhikmat, ahli taurat dan pembantah dunia. Jika berbicara tentang keselamatan dalam salib Kristus itu, maka orang – kelompok yang percaya yang dianggap bodoh, justru menjadi kelompok yang pintar sebab beroleh keselamatan, ay.21.


7.      Salib dalam Injil, menjadi suatu skandal, halangan dan batu sandungan dalam pemikiran manusia itu. bagi orang Yahudi yang mengharapkan tanda-tanda maupun orang Yunani yang mencari hikmat (ay.22). pengharapan demikian membutakan mereka sehingga tidak dapat melihat apa yang terjadi pada mereka, malahan membelokkan jalan mereka, sebab tanpa pengertian yang benar (lih. Rm 10:1-2). ‘kebodohan’ salib yang mangacaukan orang bijak, memampukan orang bodoh menerima keselamatan. Paulus menggambarkan diri dan mereka yang dalam Kristus sebagai bodoh  dan lemah demi Kristus dan Jemaat (1 Kor.4:10). Akan tetapi, percaya kepada Kristus dipandang Injil yang diwartakan oleh Paulus sebagai Hikmat yang terbesar. Kebodohan Allah adalah lebih berhikmat dari semua hikmat manusiawi. ‘kelemaham’ Allah lebih kuat dari seluruh kekuatan Manusia dan kekuatan Allah menggenapi semua kelemahan manusia. Untuk itulah, memberitakan Kristus yang tersalib, walau bagi orang Yahudi adalah sandungan dan bukan Yahudi kebodohan, adalah sebuah keharusan bagi yang orang yang terpanggil, sebab disana Kristus adalah Kekuatan Allah dan Hikmat Allah (ay.24-25).

8.      Minggu ini adalah minggu wanita GKPS dan hari perempuan internasional. Dalam pandangan sempit patriakhal, perempuan dan wanita sering dianggap lemah dan bodoh. Untuk alasan itu, maka peran perempuan sering terabaikan dan dilupakan. Tapi, ada yang secara substansif sering terlupakan, bahwa dalam pandangan sempit itulah lahir kekuatan, kehebatan, kemahsyuran dunia ini. Bukankah semua yang hebat dan fenomenal di dunia ini,  lahir dari ‘kelemahan dan keterbatasan’ perempuan? Jika benar, maka sebenarnya merekalah yang paling kuat dan hebat.

9.      Di GKPS, pada 17 Maret 1961 para perempuan Simalungun berkongres yang dihadiri oleh 68 utusan inang dan 12 orang Bibelvrouw, lalu lahirlah HPPS (Humpulan Parinangon Protestan Simalungun) cikal bakal Wanita GKPS 1 September 1963 sampai sekarang. Bukankah hal itu hendak menjelaskan bahwa dalam kondisi sosial-politik dan budaya, masyarakat [pada konteks itu] para perempuan Simalungunpun sudah mangartikulasikan salib Kristus dalam seluruh keterbatasan mereka, sehingga berkemenangan?

10.  Artinya, Salib Kristus jelas berhasil menjadi saluran kemenagan dan keselamatan di dunia ini. Nampaknya tidak perlu hikmat duniawi untuk memahaminya, cukup Kekuatan Allah dan Hikmat Allah saja. Amin.

Referensi.
1.      Alkitab, LAI, Jakarta 2001
2.      Holy Bible, Contemporary English Version, Jakarta: LAI, 2001
3.      Dianne Bergant, CSA and Robert J. Karris, OFM (Ed), Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, Yogyakarta: Kanisius, 2002
4.      W.R.F. Browning, Kamus Alkitab, a dictionary of the Bible, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007
5.      Alkitab Edisi Studi, Jakarta: LAI, 2011
6.      Dr. D. F. Walker, Konkordansi Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 20069
7.      Pdt. Hasan Sutanto, D.Th (penerjemah), Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru jilid I, Jakarta: LAI, 2006.
8.      ___________________________________, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru jilid I, Jakarta: LAI, 2006.
9.      Majalah Ambilan Pakon Barita, edisi 455 Maret 2012, hlm.1

1 komentar:

  1. dalam kelemahan, semakin nyata kekuatan Allah. Moga aku diberi hikmat dari padaNya untuk melalui hari-hari. amin.

    BalasHapus

tuliskan komentar anda!