Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Senin, 07 November 2011

SEMPURNA DALAM KRISTUS


Minggu Okuli (sai mangkawah do matangku dompak Jahowa) 15 Maret 2009
Ambilan                      : Filipi 3:13-16
Sibasaon                      : Ibrani 6:1-6
Bahan sermon tgl 13 maret 2009
SEMPURNA DALAM KRISTUS
1.      Jemaat Filipi ini dilahirkan pada perjalanan Penginjilan kedua, Rasul Paulus yang tercatat dalam Kis 16:12-40. Surat ini penuh dengan muatan Pastoral sebagai gambaran intimasi antara Paulus dengan jemaat binaannya ini.
2.      Komunitas Kristen ini hidup dalam keadaan yang sangat kompleks. Satu sisi mereka berjuang melawan tetangga mereka yang sangat memusuhi hadirnya komunitas Kristen ini (lih.1:28) dan di sisi lain mereka disusahkan kehadiran para missionaris (Pengajar palsu. Lih. 1:15-18 dan 3:1b - 4:1) yang berkunjung dan mengatakan hal-hal yang berbeda dengan Paulus.
3.      Pada akhirnya; ketidakrukunan, pertentangan dan kesukaran yang mereka alami disinyalir disebabkan oleh kebingungan ini.
4.      Pada waktu surat ini ditulis (kira-kira tahun 55 dan 57 M), Filipi merupakan kota Romawi terletak di Makedonia (bagian dari Yunani Utara sekarang). Dan teks ini ditulis ketika pemenjaraannya berakhir [dia dipenjara di Efesus].
5.      Para pengajar palsu yang membingungkan ini, jelas sangat mendukakan Paulus. Mereka lebih mengejar hal-hal lahiriah, kemegahan duniawi. Menurut Paulus hal itu adalah masa lalu, tidak terlalu penting lagi untuk dibicarakan. Kemegahan duniawi menjadi semu dan palsu dan merugikan (3:6-8). Pengenalan Paulus dengan Kristus membuka matanya bahwa itulah Kemuliaan dan kesempurnaan bukan lagi lahiriah dan yang duniawi [Ingat: perjumpaan Saulus dengan Kristus di Damaskus].
6.      Sekarang melalui Teks ini Paulus memberikan dimensi yang baru untuk mendapatkan Tujuan Kesempurnaan. Ia jujur, bahwa ia sendiri belum mencapai tujuan itu, yaitu ia belum dibangkitkan dan belum sempurna. Kebangkitan dan kesempurnaan adalah tujuan yang harus dikejar, bukan hal yang telah kita capai. (ay.12)
7.      Ay.13. Paulus belum dibangkitkan dan belum sempurna. Di ay,12 dikatakan bahwa dalam usaha untuk mendapatkan kebangkitan bersama Kristus, Paulus memakai kata: aku mengejarnya dalam arti ia tidak pasif tapi aktif dan pro aktif setelah Kristus menangkapnya (mengubah dan memakainya) di Damaskus. Sejarah mencatat bahwa kekristenan dalam PB diinspirasikan oleh banyak tulisan Paulus.
8.      Ay.14. Karena itu, Paulus tidak lagi mau berbicara hal lahiriah dan duniawi, sekarang ia fokus kepada kebangkitan dan kesempurnaan bersama Kristus kelak. Orang-orang Filipi pun didesak untuk mengejar tujuan itu agar menjadi milik mereka sama seperti Kristus telah membuat orang Filipi milikNya, dan Paulus memberikan dirinya sebagai model (lih.ay.17).
9.      Kalau dipahami dan dimengerti serta diimani, tujuan yang hendak dicapai ini pastilah mengalahkan semua ambisi dan panggilan lahiriah sehingga segala sesuatu berada di latar-belakang dan terlupakan, seperti perlombaan Lari dalam atletik, peserta berlari kedepan untuk mendapatkan hadiah tanpa memperhatikan apa yang mereka lalui. Fokus! Hadiahnya adalah “panggilan sugewi dari Allah dalam Kristus Yesus”, yaitu mengenal dan mengalami Kristus (ay.10-11).
10.  Ay.15-16. Orang yang sudah sempurna  hendaknya memikirkan cara yang diusulkan Paulus ini, tetapi jika tidak, Allah tetap menyingkapkannya dengan cara Allah sendiri. Tapi setidaknya, apa yang sudah didapatkan dari Kristus melalui Paulus membuat orang Filipi kokoh dan tidak bimbang lagi akan Kebangkitan dan kesempurnaan bersama Kristus.
11.  Perjuangan iman kita tidak berhenti pada satu titik saja tapi terus berjalan seiirng waktu. Segala yang sudah dikerjakan bukan lagi topik pembicaraan tapi tujuan ke depanlah yang menjadi inspirasi agar kita tetap fokus pada Kesempurnaan dan Kebangkitan bersama Kristus. Amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!