Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Selasa, 08 November 2011

Menjadi Keluarga yang benar


Minggu                        : 16 set. Trinitatis
Ambilan                      : Podah 23:22-26
Sibasaon                      : 1 Johannes 2:1-17
Topik mingguan: kekerasan dalam Rumah Tangga 1; terhadap anak/orangtua

Bahan sermon tgl 17september 2010
Menjadi Keluarga yang benar
1.      Kata Amsal dalam judul kitab ,”amsal-amsal Salomo”, berasal dari kata Ibrani, masyal yang berarti “missal”, atau “perumpamaan”. Kitab amsal adalah paradigm, model, contoh yang memiliki karya seni. Masyal adalah hasil dari keterampilan penyair dan diterima karena menggunakan bahasa dan gambaran menyenangkan.

2.      Ada dua gaya dalam Kitab ini; yang pertama adalah amsal dan yang kedua adalah nasihat. Cirri-ciri umum Amsal adalah: singkat, padat, mudah diingat, berpijak pada pengalaman, kebenaran universal, untuk tujuan praktis. Jadi amsal hampir selalu dilukiskan sebagai gambaran puitis, berirama, pendek, kuat dan mengena. Nasihat (fs 1-9;22:17-24:23 dan mungkin 31:10-31). Ciri bagian ini biasanya dimulai dengan sapaan,”dengarkanlah, hai anakku…”. Ini adalah jenis hikmat yang berisi otoritas mutlak dari ayah atau Guru yang dapat dipelajari dengan jalan mendengarkan dan melakukan [didikan].

3.      Jika Taurat dan Nabi-nabi menekankan iman, ketaatan dan hikmat, Kitab Amsal terutama menekan pengertian dan ketaatan. Orang Israel yakin bahwa hati adalah pusat pikiran, dan pengertian, dan pengambil keputusan, maka hatilah yang dituju oleh kitab Amsal. Tujuan Amsal Hikmat bagi orang Israel dapat diringkas dalam satu kata, pendidikan. Dalam Tradisi Israel pengajaran dan pendidikan menjadi hal sentral bukan saja untuk menanamkan Taurat dan doktrin Judaisme tapi untuk mendidik bangsa itu akan pentingnya pengetahuan baik secara doktrin agama dan juga moralitas.

4.      Jadi perikop ini adalah kitab Amsal dengan gaya nasihat. Di dalamnya jelas ada tujuan yang hendak didapatkan yaitu: pengertian dan ketaatan bagi para pembaca atau pendengar Kitab ini. Melalui ketaatan untuk mendengar dan pengertian setelah mendengar nasihat ini,  kita bisa melihat tujuan yang hendak disampaikannya.

5.      (ay.22-23). nasihat untuk mendengarkan orangtua. Rasanya sangat penting bagi orang yang mengejar hikmat untuk mendengar dan memberi hormat kepada orang tua [lih. Hukum Taurat kelima]. Artinya keluarga adalh sumber hikmat. Dalam keluarga itu, orang tua [Bapak dan Ibu] adalah yang menjaga dan mewariskan prinsip-prinsip utama dalam kehidupan; kebenaran, hikmat, didikan dan pengertian (ay.23). dalam konteks itu, maka ayah haruslah didengar [ ayah dalam tradisi Yahudi adalah Imam dalam rumahtangga] ibu pun demikian, walau tidak memiliki porsi sebesar ayah tapi juga harus dihargai/dikasihi (ay.22).

Ay.24-25. Dalam tradisi Yahudi, kita bisa melihat bahwa landasan filosofi kehidupan mereka bukan persoalan kekayaan, pangkat dan jabatan tapi lebih kearah bagaimana hidup benar dan bijak (ay.24, bndk 23: 4 jangan bersusah payah untuk menjaid kaya, tinggalkanlah niatmu ini). menjadi benar adalah tujuan hidup [hidup dalam kebenaran dan kebijakan – tentang ini kita ingat bagaimana Raja Salomo meminta kebijakan/hikmat kepada Tuhan]. Tentang ini, kitab Amsal memberikan gambaran perasaan kegembiraan dari ayah dan ibu jika anak-anaknya hidup benar dan bijak. Rasanya hidup benar dan berhikmat adalah tujuan dan dasar dari kehidupan yang melebihi kekayaan materi, pangkat dan jabatan [bandingkan dengan falsafah Batak: hamoraon, Hagabeon dan Hasangapon].
Ekspresi kegembiraan dan sukacita akan memancar jika rumahtangga: ayah-ibu dan anak-anak hidup dalam kebenaran dan kebijakan / hikmat (lih. 23:15, hai anakku jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacitai).


Untuk itulah maka semua anak-anak memberikan hati dan pikirannya mendengarkan hikmat dari orang tua (ay.26). mendengarkan orang tua akan membawa mereka kepada pemahaman yang baik dan benar akan arti hidup ini.

6.      Firman Tuhan ini hendak mengingatkan kita bahwa penting sekali dalam sebuah keluarga hidup dengan dasar yang benar. Pendidikan dan pengajaran dalam keluarga menjadi hal yang penting mengingat keluarga adalah basis dari setiap komunitas, persekutuan, bermasyarakat dan bernegara, untuk itu, Firman Tuhan ini hendak mengingatkan kita akan pentingnya membangun keluarga dengan kebenaran dan hikmat dari Tuhan Allah. Amen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!