Minggu Rogate (martonggo) 17 Mei 2009
Ambilan : Kel.32:9-14
Sibasaon : Yakobus 1:2-8
Bahan sermon tgl 15 Mei 2009
Berdoa dan minta ampunlah kepada Tuhan!
1. Musa dipanggil menghadap Tuhan di Gunung Sinai untuk menerima dua loh batu yang berisi hukum dan perintah yang dituliskan oleh Tuhan untuk diajarkan kepada bangsa itu (lih.Kel.24:12).
2. Musa masuk ke tengah-tengah awan dan berjumpa dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya. Di sana Tuhan berfirman baginya untuk diteruskan bagi Isreal sebagai hukum dan peraturan, yang berisi tentang:
Kemah Suci dan Persembahan Khusus, Tabut Perjanjian, Meja roti sajian, Kandil, pelataran Kemah suci, minyak untuk lampu, pakaian imam, Pentahbisan harun dan anak-anaknya, korban pagi dan petang, mezbah dan pembakaran ukupan, persembahan Khusus, bejana pembasuhan, minyak urapan kudus, ukupan kudus, pengudusan hari Sabat (lih. Kel 25-31).
3. Selama 40 hari 40 malam itu Musa bersama Tuhan dan di bawah Gunung, terjadi kegelisahan dan pemberontakan. Rasanya tidak ada alasan yang kuat bagi Israel untuk memberontak. Melalui Kel 32:1, Alkitab hanya mencatat bahwa bangsa Israel melihat dan merasakan Musa mengundur-undurkan turun dari gunung [Musa dianggap meninggalkan mereka atau terlalu lama di gunung Sinai].
4. Dengan alasan seperti itu, mereka menghadap Harun dan meminta allah baru, yang kelihatan dan selalu bersama mereka selamanya. Di sisi lain, Harun tidak berdiri sebagai kawan sekerja Musa, tidak berdiri sebagai Imam. Harun malah tampil sebagai penentang pemimpin yang dipilih oleh Yahwe ( bndk. Bil.12:1-8). Harun malah membuatkan patung anak lembu emas dan bersabda: hai Isarel inilah allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari Mesir! (ay.4), selanjutnya ia membuat mezbah dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.
5. Jelas TUHAN kecewa dan marah melihat prilaku Israel dan Harun.
6. Murka TUHAN (ay.9-10). Kemarahan TUHAN diperlihatkannya dengan sebutan Israel sebagai bangsa yang tegar tengkuk! Bangsa na hengkeng maruhur, I have seen how stubborn these people are. TUHAN sangat jengkel dan marah, sebab sangat mudah mereka melupakan TUHAN yang membawa mereka dari Mesir dan menggantikanNya dengan patung anak lembu emas.
7. Kemarahan TUHAN ini diperlihatkan dengan kemurkaan yang besar dan dahsyat untuk memusnahkan/membinasakan mereka kecuali Musa. Peristiwa patung anak lembu emas ini adalah hal yang fatal dan tidak diperbolehkan.
8. Musa tampil sebagai pemohon (ay.11-13). Musa sangat paham bahwa Israel sedang dalam bahaya besar, bukan dari musuh tapi dari TUHAN sendiri. Karena itu ia tampil sebagai perantara, sebagai seorang yang memohon demi Israel : lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN Allah...Musa memberikan “pertimbangan” kepadan TUHAN agar eksekusi bisa dibatalkan. Pertimbangannya adalah: mereka adalah Umat TUHAN, dan kalau bencana terjadi maka sia-sialah peristiwa besar keluaran dari Mesir itu, sebab toh diperjalanan semuanya dimusnahkan. Padahal TUHAN sudah berjanji kepada Abraham, Ishak, dan
Yakub akan menjadikan mereka menjadi bangsa yang besar, sebanyak bintang di langit, dan diantar ke Tanah Perjanjian.
9. Musa mengajukan alasan kelangsungan sejarah. Bila murka TUHAN menjadi kenyataan maka semua yang pernah dijanjikan akan batal dan mereka akan dicemooh oleh musuh-musuh Israel, terutama Mesir. Pekerjaan [tindakan] yang telah di mulai dari Mesir harus diselesaikan dan dituntaskan, kalau Israel ditinggalkan itu berarti menghianati perjanjian kepada bapa leluhur Israel. Maka Yahwe menerima alasan-alasan Musa itu dan menyesali malapetaka yang dirancangnya (ay.14).
10. Menduakan TUHAN adalah kekejian dan mendatangkan murka. Patung anak lembu emas menggambarkan perselingkuhan terhebat yang pernah dilakukan manusia terhadap Tuhannya, dan dalam konteks sekarang berhala-berhala baru sering muncul menggantikan kehadiran Tuhan melalui harta, jabatan, kekuasaan yang nilainya sering mengalahkan TUHAN karena harta, jabatan dan kuasa menjadi tuhan yang disembah, dipuja melebihi TUHAN. Jika itu terjadi, maka ada dosa, pelanggaran dan hukuman tentunya. Melalui perikop ini, Musa tidak membela prilaku mereka, tapi ia muncul untuk meminta belas kasihan dari Tuhan supaya celaka tidak menimpa mereka. Dan TUHAN memperlihatkan kembali sifatnya yang asasi yaitu: panjang sabar dan penuh kasih setia. Memohon pengampunan adalah cara yang terbaik dari Tuhan untuk memperbaharui hubungan dengan manusia. Selagi masih ada waktu, mohonkan pengampunan dalam doa kepada Tuhan. Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tuliskan komentar anda!