Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Senin, 07 November 2011

LAHIR KEMBALI


Minggu Trinitatis 7 Juni 2009
Ambilan                      : Yohanes 3:1-8
Sibasaon                      : Yehezkiel 36:25-28
Bahan sermon tgl  5 juni 2009
LAHIR KEMBALI
1.      Sejarah Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes memang lebih bertujuan untuk memberikan Peneguhan dan penguatan bagi pembaca [Kekeristenan mula-mula] yang sedang menghadapi tantangan akan eksistensi mereka. Oleh karena itu, Injil Yohanes ini hendak menjelaskan arti dan kehadiran Tuhan Yesus dari persfektif baru yaitu: iman [tidak secara runtut mendeskripsikan Yesus historis].
2.      Kehadiran Tuhan Yesus ke dunia ini, memang sangat fenomenal. Banyak orang yang kagum, takjub dan mempercayainya. Tapi sejarah juga mencatat, bahwa tidak sedikit yang membencinya; terutama kelompok farisi, saduki, dan ahli taurat.
3.      Perikop ini hendak menceritakan sebuah percakapan antara Tuhan Yesus dan Nikodemus (seorang farisi yang bersikap baik kepada Yesus, dan hanya disebut di Injil Yohanes. Nama Nikodemus dalam bahasa Yunani adalah: penakluk orang-orang. Nampaknya dia sungguh-sungguh tertarik oleh sifat dan pengajaran Tuhan Yesus, tapi takut ketahuan oleh rekannya sesama farisi.
4.      Hal ini diperlihatkan oleh rasa ingin tahunya yang begitu besar dan ia datang pada waktu malam kepada Tuhan Yesus. Keterangan waktu itu menunjukkan rasa malu-malu, ragu-ragu, takut bercampur keingintahuan yang begitu besar akan Tuhan Yesus.
5.      Secara meyakinkan, Nikodemus mempercayai Yesus sebagai Rabbi=Guru! Sebuah pengakuan yang langka, sebab Yesus tidak melalui proses formal dalam agama Yahudi untuk menjadai Rabbi. Nikodemus juga meyakini bahwa Yesus adalah utusan Allah. Bagi kaum Farisi, pengakuan seperti akan menimbulkan pro kontra dan protes keras bila statemen ini di ketahui oleh komunitas farisi.
6.      Nikodemus meyakini dan mempercayai apa yang telah dilihat dan didengarnya tentang Tuhan Yesus. Teorinya sederhana, tidak ada orang yang dapat melakukan banyak tanda-tanda seperti yang Yesus lakukan kalau bukan karena penyertaan Allah. Keyakinan ini yang membawanya malam-malam kepada Yesus.
7.      Percakapan berikutnya diwarnai ambiguitas dan salah paham. Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah dan kelahiran kembali. Nikodemus merespon dengan tafsiran harafiah. Rasanya wajar, Nikodemus kebingungan dengan konsep Kerajaan Allah dan kelahiran kembali melalui air dan Roh [bagi banyak aliran dan Gereja, teks ini diarahkan pada Baptisan ulang].
8.      Yesus melanjutkan bahwa yang dimaksudkan dengan kelahiran kembali di sini adalah kelahiran rohani yang berbeda sekali dengan arti sesungguhnya. Kelahiran di sini tidak ada sangkut pautnya dengan proses duniawi. Tapi lebih kepada kesiapan diri untuk menerima maksud Allah dengan cara Allah.
9.      Manusia dengan konsep daging [duniawi] pasti akan kesulitan untuk memahami konsep Roh/rohani. Dilahirkan kembali dalam bahasa Yunani dapat diartikan: “dari atas”. Artinya untuk mengenal maksud Tuhan yang “bertahta di Atas”, ya harus memakai Roh “dari Atas” juga. Manusia bisa merasakan Roh itu. Dalam ay.8, angin=pneumena berarti juga Roh. Pekerjaan Roh itu senantiasa menjadi misteri, tak terduga.
10.  Untuk bisa memahami dan melihat kerajaan Allah, maka manusia harus menggunakan cara-cara Allah yaitu: dilahirkan kembali dari air dan Roh. dalam Yoh 14:15-17, Yesus menerangkan Roh itu sebagai seoarang Penolong, Roh kebenaran. Dunia tidak menerimanya, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia.
11.  Firman Tuhan ini mengajarkan kita bahwa, untuk mengenal dan melihat Kerajaan Allah, maka perlu proses lahir baru/lahir kembali: membersihkan diri melalui pertobatan. Memberikan diri untuk dipakai oleh Roh Kudus adalah jalan untuk memahami maksud Tuhan dan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!