Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Senin, 07 November 2011


Minggu                        : 7 Set. Trinitatis
Ambilan                      : Lahoan / Kis 18:1-5
Sibasaon                      : 1 Timotius 6:2b-10
Bahan sermon tgl 24 juli 2009

Ada Kristus dalam setiap Pekerjaan: Menginjili dalam setiap kesempatan!

1.      Kisah Para Rasul merupakan satu-satunya kitab dalam Perjanjian Baru yang melanjutkan kisah mengenai Yesus dalam Gereja Perdana. Seandainya tidak ada Kitab Kis ini, kita hanya akan memiliki potongan-potongan informasi yang terpisah-pisah mengenai permulaan Gereja.

2.      Seperti semua cerita Alkitabiah, cerita-cerita dalam Kis merupakan model atau contoh bagaimana Allah bertindak terhadap umat-Nya.
3.      Penulis Kisah tidak pernah mengungkapkan namanya. Hal ini tidak mengherankan karena hanya sedikit penulis kitab-kitab Sejarah dalam Alkitab mencantumkan namanya. Kisah ini ditujukan kepada Teofilus yang jelas mengetahui identitas penulis [anggapan Gereja Perdana penulis Kisah ini adalah Lukas]. Kisah ini ditulis pada tahun 80 atau 90 , sekitar 20-30 sesudah kematian Paulus

4.      Melalui sejarah Gereja Perdana ini, kita bisa melihat perjalanan Injil mulai menyebar dari Yerusalem (kedatangan Roh Kudus/Pentakosta), Yudea sampai kepada bangsa-bangsa lain (Antiokhia bagian dari Roma, Provinsi Galatia di Asia Kecil, Ikonium 80 mil dari Antiokhia, Listra [koloni Roma kira-kira 40 km dari Ikonium] inilah perjalanan misi Paulus yang pertama (Kis 9:32-15:35).

5.      Pada Kis 15:36-41, terlihat ada pertikaian antara para pemimpin Gereja Perdana (Paulus dan Barnabas berpisah: Barnabas, Yohanes ke Siprus, Paulus dan Silas ke Provinsi Syria dan Kilikia [sekarang menjadi Turki]. Perbedaan ini tidak membuat semangat bermissi berhenti tapi justru menambah semangat, bahkan kelak mereka kembali menjadi sahabat (lih.Flm 24). Dari Turki (Listra: Tempat Paulus menyunat Timoteus) misi Injil berangkat ke Eropa, Yunani,Filipi, Tesalonika, Berea, Atena, Korintus. Kota pertama di Eropa yang diwartakan oleh Paulus adalah Filipi di Makedonia. )  inilah Perjalanan misi Paulus yang kedua (Kis 15:36-18-23).

6.      Setelah banyak berdebat dengan para ahli Filsafat di Atena [Paulus berkhotbah dengan menggunakan pendekatan filosofis tentang Yesus dan Anastasis (kata Yunani untuk kebangkitan, dan dia melakukan pendekatan Teologi Naturalis), Paulus pergi ke Korintus, ay.1.

7.      Di Korintus ini, Paulus bertemu dengan Akwila dan istrinya Priskila. Mereka adalah mitra kerja yang penting bagi Paulus yang disebutkan juga dalam Rm 16:3-5, 1 Kor 16:19, dan 2 Tim 4:19. Pada saat itu, kaisar Klaudius telah mengusir  dan orang-orang Yahudi dari Roma. Paulus singgah di rumah mereka. Hal ini memperlihatkan bahwa sudah ada hubungan baik antara Paulus dan keluarga Kristen ini, ay.2.

8.      Akwila, Priskila mempunyai pekerjaan yang sama dengan Paulus, sebagai pembuat tenda, suatu keterampilan yang banyak dijumpai di kota-kota pada waktu itu. Kerap dalam surat-suratnya dan dalam Kis 20:33-35, Paulus menekankan bagaimana ia menghidupi diri sendiri dan tidak membebani jemaat yang ia layanai [para pakar/teolog juga menginsyaratkan bahwa para ahli filsafat/teolog menggunakan tempat-tempat kerja untuk mengajar para langganan dan para peminat, dan barangkali Paulus juga mengajar sambil bekerja]. Tetapi, Kis hanya menyebutkan pengajarannya waktu Sabat di Sinagoga.


9.      Kesempatan selama di Korintus dan bersama dengan Akwila serta Priskila dimanfaatkan untuk belajar memaknai hidup. Dikarenakan keahlian yang sama, mereka bekerja bersama-sama untuk menghidupi diri sendiri sekaligus untuk ‘menghidupi Injil’ yang sedang diwartakan. Melalui ayat 3 ini, muncul semangat etos kerja dalam kebersamaan, tidak ada yang dirugikan.

10.  Agaknya, Paulus tinggal lama di Korintus dan kesempatan hidup di kota ini tidak hanya dihabiskan untuk membuat tenda saja, tapi juga untuk memberitakan Injil setiap hari Sabat dalam rumah ibadat kepada orang yahudi dan orang Yunani untuk meyakinkan mereka kepada Kritus. Sampai di sini, Paulus harus melakukan pekerjaan rangkap yaitu: sebagai tukang tenda di rumah Akwila pada hari kerja [Paulus tidak pernah menjadikan dirinya beban bagi siapapun, termasuk ketika dia tinggal di rumah Akwila dan Priskila] dan Pengkhotbah. Tentu, kesempatan untuk menjadi Pelayan Tuhan (Pengkotbah) tidak maksimal, Paulus menjadi part timer. Tapi yang jelas misi untuk mewartakan Injil tidak berhenti, ay.4.

11.  Barulah ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan Firman, memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias [Penekanan bahwa Yesus adalah Mesias bagi orang Yahudi penting, karena mereka sangat meragukan ke-Mesias-an dalam diri Yesus, bagi orang Yahudi, Mesias adalah raja dunia pengganti Daud]. Tidak disebutkna secara jelas, apakah kedatangan Silas dan Timotius ini akan menggantikan pekerjaan sebagai tukang tenda, atau kedua orang ini semakin menambah semangat pelayanan Paulus. Tapi yang jelas dalam ayat 5 ini, Paulus tidak lagi paruh waktu dalam pelayanannya tapi menjadi tenaga penuh waktu. Kedatangan Silas dan Timotius menambah semangat pekabaran Injil di Korintus.

12.  Perjalanan misi selalu berliku dan sangat rahasia. Injil mulai dari Yerusalem, Yudea, Asia Kecil, Eropa dan kembali lagi ke Asia (Indonesia pada abad ke 17) selalu memiliki cerita tersendiri, unik, penuh tantangan tapi mewarisi kerahasiaan ilahi yang memampukan para Pekabar Injil tetap semangat.

13.  Melalui Teks ini, Pekerjaan missi tidak berhenti saat manusia sibuk dan disibukkan dengan hal-hal duniawi. Selalu ada kesempatan untuk bersaksi bagi Kristus. Dan hal ini dapat dilakukan bila ada hati yang mau mengabdi.

14.  Semua usaha, pekerjaan kita, bisa dimaksimalkan bukan hanya untuk keuntungan usaha saja, tapi juga untuk pewartaan Firman Tuhan. Namun setiap usaha dan pekerjaan, tidak menjadi sandungan bagi orang lain, tapi haruslah menjadi berkat. Amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!