Selamat Datang di Blog saya! Tuhan Memberkati...

SALAM DAMAI DALAM KASIH TUHAN SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT GBU

Senin, 07 November 2011

JANGAN ADA allah lain SELAIN ALLAH KITA!


Minggu 2 dob Ephiphanias
Teks Ambilan              : 5 Musa 5:8-10 (17 Januari 2010)     
Sibasaon                      : Galatia 4:8-11
Topik mingguan          : Hukum II Decalog
bahan sermon, 15 januari 2010
JANGAN ADA allah lain SELAIN ALLAH KITA!
1.      Kitab Ulangan ini adalah sebuah “anjuran” agar bangsa Israel mempelajari kembali ajaran-ajaran pada tahun-tahun pembinaan mereka di padang gurun di bawah pimpinan Musa. Anjuran itu secara tegas disebutkan agar mereka mentaati hukum Allah sebagai satu-satunya jalan bagi Israel untuk menjamin masa depan mereka.

2.      Kitab ini menyatakan diri kepada Israel sebagai pengharapan terakhir: taat dan hidup atau tidak taat dan mati (lih. Ul. 30:15-20). Selain itu,  Kitab ini dimaksudkan untuk memberi semangat kepada Israel agar mentaati hukum (Israel digambarkan sebagai pilihan Khusus Allah dan akan mendapatkan tanah Kanaan, selama mereka taat).

3.      Semua inti dari Kitab ini dikhotbahkan Musa sebagai wejangan/pidato perpisahan di padang Moab, sebelah timur Sungai Yordan sebagai wejangan pertama (lih. Ul.1-4).

4.      Perikop ini adalah wejangan Musa yang kedua di dekat Bet-Peor (Ul.4:46). Inilah tempat yang dikenal karena kemurtadannya (Bil 25). Di sini Israel menunjukkan diri siap untuk membuat kompromi atas kesetiaan yang diharapkan dari mereka oleh Allah. Jadi Bet-Peor adlah peringatan dari kemurahan Allah, yang mengalahkan ketidaksetiaan Israel.

5.      Dalam perikop ini, Israel sedang berdiri di seberang Sungai Yordan dan janji yang dibuat kepada nenek moyang Israel berada dalam ambang pemenuhan [dari tempat mereka berdiri, hanya sungai Yordan yang memisahkan kaki mereka dengan tanah Perjanjian itu, artinya tinggal selangkah lagi].
6.      Selama ini [lebih kurang 38 tahun] bangsa Israel ini hidup dengan dalam perjanjian, sekarang mereka harus belajar bagaimana hidup dengan pemenuhan.

7.      Pemilikan awal Tanah Perjanjian itu adalah hasil dari kesetiaan Allah pada janji-janji yang dibuatnya terhadap moyang Israel (lih. Kel.3, secara khusus ayat 8: keluar dari Mesir karena penderitaan menuju tanah/negeri  yang baik dan luas, negeri yang berlimpah susu dan madu, Kel.33:1: Tanah perjanjian dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub).

8.      Janji itu pasti terpenuhi. Sekarang orang Israel harus menjawab kesetiaan itu jika mereka ingin tetap tinggal di tanah mereka yang baru.

9.      Dan kesepuluh Hukum (Taurat) adalah untuk menjaga Israel dalam peralihan dari hidup dalam janji ke dalam hidup dengan pemenuhan. Jadi decalog ini memberikan kepada Israel alat untuk memelihara hubungan berkelanjutan dengan Allah. Setia dalam komitmen terhadap Allah akan menjamin mereka sejahtera di tanah yang segera diberikan Allah kepada mereka (lih. 5:33-6:3).

10.  Hukum yang pertama dalam perikop ini (ay. 6-10) memberi contoh bagaimana keinginan Allah agar Israel setia secara mutlak [secara historis, Israel sudah berjumpa dengan banyak suku bangsa yang berbeda teologinya, perjumpaan ini sering menggoda untuk mengadakan kompromi atau beralih kepada agama-agama di sekitar mereka, termasuk ketika masuk ke Tanah Kanaan. Israel akan masuk dalam konteks pluralism, Allah memiliki keinginan yang kuat agar Israel menjaga iman mereka dengan taat].

11.  Hidup mereka akan berubah. Dari pengembara di padang menjadi bangsa mandiri yang secara kualitas akan meningkat. Tapi dalam perikop ini, ada satu hal yang tidak boleh berubah dari mereka yaitu; kesetiaan mereka kepada Allah. Hidup mereka seutuhnya haruslah ditentukan oleh hubungan mereka dengan Allah yang telah membebaskan mereka dari Mesir.


12.  Larangan membuat patung dalam bentuk apapun (ay.8),  untuk disembah (ay.9). mengingatkan Israel bahwa pemahaman mereka mengenai Allah haruslah didapat dari pengalaman  mereka akan kenyataan Allah yang mereka kenal dalam perjalan di padang gurun. Di sana Allah berperan penting, membawa, membimbing, menuntun mereka. Di dalamnya, Allah bertindak luarbiasa, mulai dari 10 tulah, terbelahnya laut Teberau, Manna dan daging burung dll.

13.  Punishment and Reward. Kasih setia Allah melimpah bagi mereka, tapi tidak hanya itu, tentu ada konsekuensi dari semua yang Allah telah lakukan. Dalam ayat 9 ini disebutkan bahwa Allah adalah Allah yang cemburu. Cemburu kalau Allah diduakan. Menyembah allah lain adalah fatal! Tanpa ampun akan mendapatkan hukuman sampai kepada keturunan ketiga dan keempat,bagi …segala orang-orang yang membenci Aku. Jadi sangat jelas bahwa tidak boleh ada allah lain dalam bentuk dan wujud apapun bagi mereka.

14.   Di ayat 10 berlaku ada reward [hadiah] bagi orang yang mengasihi TUHAN Allah. Orang yang tetap setia dan taat menyembah Allah inilah ayang akan mendapatkan Kasih Setia dari Allah.  taat dan hidup atau tidak taat dan mati (lih. Ul. 30:15-20). Jelas sekali tidak ada banyak pilihan bagi mereka. Dua pilihan di atas adalah konsekuensi dari sikap dan cara hidup mereka kelak saat akan memasuki tanah Perjanjian. Mengapa demikian cara Allah? Jawabanya adalah sebab Dialah pemilik Israel. namun demikian, Kasih Allah jauh lebih besar dibandingkan murkaNya.

15.  Perikop ini memberikan gambaran bahwa mereka boleh berubah dan akan berubah secara sosial-politik, ekonomi dan budaya tapi tidak secara dogmatis. Allah mereka adalah satu dan selamanya.

16.  Minggu ini, kita diperhadapkan pada perintah Tuhan Allah untuk hanya menyembah kepadaNya. Kesetiaan adalah permintaan yang wajar dari Tuhan Allah, sebab Dia sudah memberi banyak dalam Kasih KaruniaNya. Untuk itu, kita diajak kembali merenungkan hubungan personal dengan Allah dan memperbaharui sikap agar menjadi orang-orang yang taat kepada Allah. Amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tuliskan komentar anda!